Galau Memilih Keputusan Terbaik?
Harus!
“Kuliah”.
Ya, seringkali menjadi hal yang didambakan bagi para remaja yang sudah saatnya melepas celana dan rok abu mereka. Deg-degan,
belum siap, malu, senang, ingin cepat-cepat, sedih, semua warna dalam
kehidupan, seolah-olah bereuni dihati mereka. Namun, apa jadinya jika bayangan
mereka akan tangga yang akan mereka lalui selanjutnya ini tidak semulus apa
yang mereka inginkan. Sekelumit pemasalahan menghinggapi tangga mereka yang
satu ini. Kadang kala 5 bulan saja tidak cukup untuk problem solvingnya. Namun
ternyata, dimasa inilah mereka mulai ditungtut untuk menjadi insan yang lebih
dewasa sehingga dapat merasa dibebani tanggung jawab atas keputusan apa yang
mereka pilih.
Memang sulit mulai memperbaharui
diri dengan situasi dan kondisi yang tentunya berbeda. Lebih lagi mereka
diiming-iming bahwa kuliahlah yang mementukan nasib masa depan. Padahal tetap
saja keikhlasan dan perjuangan merekalah yang akan menentukan selanjutnya. Dunia
yang bukan lagi menunggu perintah, tapi mencari sesuatu yang baru sendiri.
Jadi, pemikiran matang akan planing apa dan mana yang akan diambil
memang benar-benar menentukan disini.
Namun, saking pusingnya tidak
sedikit dari mereka yang kadang jadi ikut-ikutan miring menghadapi masa-masa
ini. Ada yang masih pusing memilih Universitas, ada yang minder cuma karena
nggak ada teman se-Perguruan tinggi, ada yang pasrah harus ikutin kemauan orang
tua, ada yang memilih untuk berhenti dulu, ada yang beberapa kali ikutan tes
PMDK atau SMPTN tulis nggak juga masuk, ada yang siap memilih sendiri namun
takut tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang diingkannya kepada orang tua,
bahkan ada juga yang memilih kerja dulu dari pada kuliah. Namun keputusannya
sudah tentu harus mereka ambil apapun konsekwensinya.
Dan, inilah ciri khas nya. Jika mereka merasakan hal ini, niscaya
kehidupan mereka akan lebih terencana. Masa ini lah yang akan menjadi dongeng
sekaligus pembelajaran kepada anak-anaknya kelak. Mereka adalah orang-orang
terpilih, diamanahkan Allah rasa tangung jawab terhadap keputusan apa yang
dipilih. Bahkan disisi lain, mereka dapat belajar bagaimana cara membuka tangan
akan taqdir Allah yang telah Beliau sediakan untuk mereka. Semua yang telah
terjadi nantinya, sudah ada dalam goresan pena ketentuan-Nya. Dan, yakinlah itu
yang terbaik.
Mereka yang mengalami galau tingkat
dewa ini terkadang merasa iri dengan mereka yang semudah membalikan telapak
tangan memilih Universitas yang mereka inginkan, direstui orang tua, nggak
bingung mikirin biaya, dan sesuai dengan kapasitas otak yang mereka miliki.
Namun, disinilah banyak hikmah yang Allah simpan dan pahala yang telah Beliau
telurkan bagi mereka yang tetap setia menjadi hamba-Nya dan siap menerima akan
apapun yang Dia sediakan untuknya, tentunya diiringi dengan Do’a, Ikhtiar dan
Tawakal pada-Nya.
:)
BalasHapus