Selasa, 21 Mei 2013

Galau Memilih Keputusan Terbaik? Harus!



Galau Memilih Keputusan Terbaik? Harus!

“Kuliah”. Ya, seringkali menjadi hal yang didambakan bagi para remaja yang sudah saatnya  melepas celana dan rok abu mereka. Deg-degan, belum siap, malu, senang, ingin cepat-cepat, sedih, semua warna dalam kehidupan, seolah-olah bereuni dihati mereka. Namun, apa jadinya jika bayangan mereka akan tangga yang akan mereka lalui selanjutnya ini tidak semulus apa yang mereka inginkan. Sekelumit pemasalahan menghinggapi tangga mereka yang satu ini. Kadang kala 5 bulan saja tidak cukup untuk problem solvingnya. Namun ternyata, dimasa inilah mereka mulai ditungtut untuk menjadi insan yang lebih dewasa sehingga dapat merasa dibebani tanggung jawab atas keputusan apa yang mereka pilih.

            Memang sulit mulai memperbaharui diri dengan situasi dan kondisi yang tentunya berbeda. Lebih lagi mereka diiming-iming bahwa kuliahlah yang mementukan nasib masa depan. Padahal tetap saja keikhlasan dan perjuangan merekalah yang akan menentukan selanjutnya. Dunia yang bukan lagi menunggu perintah, tapi mencari sesuatu yang baru sendiri. Jadi, pemikiran matang akan planing apa dan mana yang akan diambil memang benar-benar menentukan disini.

            Namun, saking pusingnya tidak sedikit dari mereka yang kadang jadi ikut-ikutan miring menghadapi masa-masa ini. Ada yang masih pusing memilih Universitas, ada yang minder cuma karena nggak ada teman se-Perguruan tinggi, ada yang pasrah harus ikutin kemauan orang tua, ada yang memilih untuk berhenti dulu, ada yang beberapa kali ikutan tes PMDK atau SMPTN tulis nggak juga masuk, ada yang siap memilih sendiri namun takut tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang diingkannya kepada orang tua, bahkan ada juga yang memilih kerja dulu dari pada kuliah. Namun keputusannya sudah tentu harus mereka ambil apapun konsekwensinya.

            Dan, inilah ciri khas nya.  Jika mereka merasakan hal ini, niscaya kehidupan mereka akan lebih terencana. Masa ini lah yang akan menjadi dongeng sekaligus pembelajaran kepada anak-anaknya kelak. Mereka adalah orang-orang terpilih, diamanahkan Allah rasa tangung jawab terhadap keputusan apa yang dipilih. Bahkan disisi lain, mereka dapat belajar bagaimana cara membuka tangan akan taqdir Allah yang telah Beliau sediakan untuk mereka. Semua yang telah terjadi nantinya, sudah ada dalam goresan pena ketentuan-Nya. Dan, yakinlah itu yang terbaik.

            Mereka yang mengalami galau tingkat dewa ini terkadang merasa iri dengan mereka yang semudah membalikan telapak tangan memilih Universitas yang mereka inginkan, direstui orang tua, nggak bingung mikirin biaya, dan sesuai dengan kapasitas otak yang mereka miliki. Namun, disinilah banyak hikmah yang Allah simpan dan pahala yang telah Beliau telurkan bagi mereka yang tetap setia menjadi hamba-Nya dan siap menerima akan apapun yang Dia sediakan untuknya, tentunya diiringi dengan Do’a, Ikhtiar dan Tawakal pada-Nya.

1 komentar: