Sabtu, 27 April 2013

“Narkib” Barometer Pemahaman Ilmu Nahwu yang Mentradisi



Ilmu Nahwu

“Narkib” Barometer Pemahaman Ilmu Nahwu yang Mentradisi

Dewasa ini, ilmu nahwu sering kali dipandang sebagai ilmu yang sulit dan rumit untuk dikaji, sehingga dapat kita analisa di lingkungan pesantren maupun lembaga-lembaga pendidikan islam dengan sedikitnya peminat dibandingkan dengan fan – fan ilmu yang lain. Namun hal ini sangat menarik, berarti ada nilai prioritas khusus bagi ilmu nahwu itu sendiri, baik dari segi kebutuhan maupun nilai – nilai yang lain. Sehingga orang memandang itu sulit, dan hanya orang – orang tertentu, yang memiliki keinginan menekuni fan ilmu tersebut.
Tidak dapat dipungkiri, jika berbicara masalah kesulitan dan kemudahan, tentu kita akan menjumpainya di setiap fan ilmu, taruhlah ilmu shorof, ilmu balaghah, ilmu tasawuf, maupun ilmu – ilmu yang lainnya. Hanya orang-orang yang bertekad kuatlah yang mampu membendung erosi tantangan dengan tembakau kesungguhan dan kesabaran terhadap segala sesuatu yang mereka hadapi.
Dan salah satu diantara sekian kesulitan yang sering mahasiswa Lughah temukan dalam ilmu nahwu ini adalah aktualisasi dari pemahaman teoritis yang mereka pelajari terhadap sebuah kalimah(kata dalam bahasa arab) yaitu memberi I’rob .Banyak mahasiswa yang mahir dalam berbahasa, mahir dalam membuat Isya’,  mahir dalam bercakap dan lain sebagainya. Namun ketika mereka ditanya mengenai i’rob, terkadang mayoritas dari mereka angkat tangan, apalagi ketika ditanya alamat i’rob dan mengapa diberi alamat demikian. Ilmu nahwu itu mudah jika hanya dipelajari secara teks dan hafalan, namun yang membuat ilmu nahwu itu disegani dan memiliki nilai kesulitan adalah wujud pengaplikasiannya pada teks – teks arab termasuk Al quran Al karim.

Sahabat Lughah tahu istilah “Narkib” ??

“Narkib” yang merupakan kata kerja dari tarkib atau yang biasa para santri salafi sebut dengan “Ngerab(nge-i’rob)” atau (memberi i’rob) ini merupakan salah satu wacana dalam Ilmu Nahwu dan sudah mentradisi disebagian pesantren-pesantren salafi. Tarkib, suatu istilah yang merupakan mashdar yang dimusytaq dari wazan “Rakkaba-Yurakkibu-Tarkiiban” ini dapat memberi indikasi bahwa tarkiban merupakan penyusunan secara sistematis yang berisi serangkaian kalimah dalam bahasa Arab yang merupakan penjabaran dari sebuah kalimah itu sendiri (baik itu isim, fi’il atau haraf) dari segi bentuk kalimah, kedudukan, i’rob, alamat dan lain sebagainya.
Jadi dapat diambil konklusi, bahwa narkib itu merupakan tolak ukur tentang kapasitas pemahaman kita terhadap esensial Ilmu Nahwu itu sendiri yang di translite ke dalam bahasa Arab. Namun tetap, yang membuat tarkiban ini istimewa dan berbeda adalah kaktus penyusunan itu sendiri agar terlihat indah dan sistematis juga hal apa saja yang harus dijabarkan, apalagi dibagian transliterasi dari bahasa pemahaman kita ke bahasa arabnya itu sendiri ,nah dibagian ini lah para santri sering terlihat merasa terjajah. Bila ilmu lain lebih mudah dipraktek dari pada teorinya, taruhlah ilmu komputer, ilmu olahraga, ilmu kimia, dan yang lainnya, maka Ilmu nahwu itu adalah sebaliknya.
Awalnya banyak anggapan bahwa tarkiban ini hanya sebutan bagi para santri, tapi ternyata istilah ini dari dulu telah diperkenalkan oleh syaikh Ismail al-Hamidi didalam kitabnya Al-kafrowi, yang berisi penjabaran-penjabaran I’rob suatu kalimah. Bahkan di kitab Al-Mutammimahnya Syaikh Muhammad ibnu Ahmad ibnu Abd al-Bari juga dicantumkan banyak contoh i’rob dalam melengkapi murodnya.
Secara garis besar, sebelum kita dapat menarkib, maka kita mesti memahami terlebih dahulu beberapa point berikut yang akan membantu dalam pemahaman tarkib kita :
1.       Kalimat itu termasuk jumlah/syibeh jumlah ?
·         Jika termasuk jumlah, merupakan jumlah apa ?
·         Jika termasuk syibeh jumlah, syibeh jumlah jenis apa ?
2.      Pahami Rangkaian kalimah tersebut :
·         Dari segi pembagian/ klasifikasinya
·         Dari segi mu’rob atau mabni
3.      Pahami jabatan masing-masing kalimah
·         Dari segi kedudukan
·         Dari segi i’rob dan alamat :
Ø      Dhohiroh (jelas/tampat)
Ø      Muqoddaroh (dikira-kira)
Ø      Mahal (hanya tempatnya saja)
·         Sebab dipakainya alamat i’rob tersebut

Mau tahu cara Aplikasinya kan ???

Gini nih . . . . . . .
Kita ambil contoh lafazh . .
ضَرَبَنِى مُصْطَفَى فِى الْفَصْلِ
ضرب : فعل ماض معلوم متصرف مبني على الفتحة الظاهرة فى اخره
النون : نون وقاية
الياء   : ضمير متصل بارز مبني على السكون فى محل نصب مفعول به
مصطفى : فاعل مرفوع بضرب وعلامة رفعه ضمة مقدرة على الالف للتعذر
فى     : حرف جر اصلي يحتاج الى متعلق يتعلق به
الفصل : مجرور بفى وعلامة جره كسرة ظاهرة فى اخره لانه اسم مفرد
         الجر والمجرور متعلق بضرب

Gimana sahabat lughah ?? tertarik untuk mencoba ??

Selain dengan cara ini kita dapat mengukur tingkat pemahaman kita, dapat mudah mengerti mengenai kedudukan dan penjabaran i’rob secara jelas suatu kalimat, kita juga akan dapat terbiasa menyusun rangkaian kalimat secara beraturan. Meskipun banyak ketentuan-ketentuan cara “narkib” ini yang perlu dipelajari terlebih dahulu.
Sahabat lughah juga bisa cari contoh dari mana saja, yang penting memuat teks-teks bahasa Arab. Mungkin disini saya hanya sekedar memperkenalkan atau mungkin sekedar menambahkan, dan saya yakin sahabat lughah, dapat lebih mengembangkannya lagi. Seperti bagaimana cara narkib haraf istifham, narkib fi’il amar, narkib Munada dan banyak lagi. Intinya kunci untuk kita agar kita dapat menguasai Cara “ngerab” ini salah satu yang terpenting adalah dengan mengunyah bab i’rob terlebih dahulu.
Mau ikut latihan ??
Oke, Coba tarkib lafazh ini انماالاعمال بالنيات , jika seluruhnya benar, dijajanin mie ayam depan gapura kampus lah . . (bagi yang pengen coba jawab, langsung dikirim ajja ke kelas PBA 1A) ditunggu ya . . hee
Semoga bermanfaat ! ^.^
Belajar Ilmu Nahwu ?? Siapa takut ! Yakinlah kita mampu dan bisa menekuninya sehingga menjadi orang-orang yang terpilih. Aamiin
Keep Your Spirit !
الى اللقاء . . .

2 komentar:

  1. luar biasaaaaa !!!!!!!!!!!
    baru aja buat blog...eh...eh...tulisannya udah di lirik sama pak..tamam...
    subhanallah...luwwwwwarrrrrr dalaaam !!!

    BalasHapus